tag:blogger.com,1999:blog-10362135227805807292024-02-22T09:15:50.542-08:00info FISIKAKliping Internet 0281manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-20540005027635278212010-04-04T18:15:00.000-07:002013-03-09T22:16:41.052-08:00Mengapa Fisika Sulit<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-s13LTmyvGcrk_6At7lDqTEXMPEy9kSWG10Ks89zNxUV0TyNMqI7E84Ad4BkK4r3nx0JrjHjIBCElKWkrfmL3c2ukO6h4QRzsq2w6kS6RF7sACZIzz7-veILHiYQivJ1a4NWSSbg2_Ytd/s1600/banner_physics.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456468638941817826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-s13LTmyvGcrk_6At7lDqTEXMPEy9kSWG10Ks89zNxUV0TyNMqI7E84Ad4BkK4r3nx0JrjHjIBCElKWkrfmL3c2ukO6h4QRzsq2w6kS6RF7sACZIzz7-veILHiYQivJ1a4NWSSbg2_Ytd/s200/banner_physics.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 108px; margin: 0 0 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #330033; font-family: Arial; font-size: 13px;">Sebelum kita sampai ke pertanyaan ini mari kita bayangkan apa jawaban siswa SMA saat ada yang bertanya: Apa pelajaran yang paling dibenci di sekolah? Ya, sebagian besar dari siswa tersebut pasti akan menjawab secara spontan dan serempak: Fisika!</span><br />
<a name='more'></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Kalau Anda tidak percaya coba kita ingat-ingat kembali bagaimana kita dulu ketika sekolah menghadapi pelajaran fisika. Pasti yang kita alami adalah kisah sedih di hari Minggu (eh salah!) maksudnya tidak menyenangkan. Ingatan kita tentang fisika selalu dipenuhi dengan duka dan sedih (nggak ada senangnya sama sekali!). </span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang gurunya galak. Ada yang gurunya cuek, sering bolos, dihukum guru karena nggak ngerjain PR, dan lain-lain. Begitu bukan (hayo ngaku aja deh!). Jadi, pertanyaan di atas: "mengapa mereka tidak suka (benci) pelajaran fisika?" Memang pantas dikemukakan dan dianalisis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang paling dihindari di sekolah. Khususnya tingkat SMA. Banyak kisah-kisah yang tidak menyenangkan yang terjadi saat menjalani pelajaran fisika di sekolah sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di perguruan tinggi dalam bidang eksakta (bidang MIPA, kedokteran, teknik, dan ilmu komputer).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Coba kita bayangkan bagaimana sulitnya mahasiswa yang mengambil kuliah di bidang eksakta. Mereka sangat tidak menguasai pelajaran fisika di bangku SMA hanya karena hal-hal yang tidak menyenangkan saat belajar fisika di SMA. Bukankah ini sesuatu yang sangat merugikan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini kita juga tidak pernah mau mengakui bahwa pelajaran fisika di SMA adalah sulit. Kita selalu mengatakan tidak ada pelajaran yang sulit kalau pelajaran tersebut dipelajari dengan rajin dan sungguh-sungguh tanpa pernah mau melihat bagaimana sulitnya siswa SMA mempelajari dan memahami pelajaran fisika di sekolah. Bisa jadi karena sulitnya memahami fisika itulah yang menyebabkan mereka membenci pelajaran fisika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, coba kita tengok buku pelajaran fisika yang dipakai oleh anak SMA sebagai sarana memahami pelajaran fisika. Walaupun penampilan fisik buku pelajaran itu sangat menarik tetapi tidak demikian halnya dengan isinya. Apabila kita terkagum-kagum dengan penampilan buku itu jangan kaget kalau Anda tidak akan mampu berlama-lama membaca buku fisika itu karena susahnya dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kehidupan sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa kita sadari kita telah membiarkan siswa SMA mempelajari pelajaran fisika yang sulit itu. Di sini kita juga perlu pahami juga bahwa mereka tidak hanya belajar pelajaran fisika saja. Tetapi, mereka juga harus belajar pelajaran lain yang tingkat kesulitannya tidak kalah dengan pelajaran fisika seperti matematika. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernahkah kita bayangkan bagaimana sulitnya hal ini? Bukankah ini sama halnya dengan membiarkan mereka. Atau bahkan memaksa mereka menelan sesuatu yang keras dan pahit yang mereka sulit untuk menelannya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pengalaman penulis yang selama ini menggeluti pendidikan fisika ada dua faktor yang bisa dikemukakan berkaitan dengan pertanyaan sebagai judul tulisan ini. Guru dan kurikulum fisika di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru Sebagai Ujung Tombak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita harus berani mengakui bahwa guru berperan besar dalam menjadikan pelajaran fisika sulit dan tidak menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Fakta ini didukung oleh pendapat banyak siswa sekolah yang pernah penulis temui. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari pengalaman siswa tersebut penulis mendapati banyak guru fisika yang tidak punya motivasi dan semangat untuk mengajar pelajaran fisika. Entah karena malas atau kurang menguasai materi pelajaran, sering guru tidak hadir di kelas dan kalaupun hadir tidak memberikan pelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering waktu pelajaran di kelas diisi dengan mencatat ataupun mengerjakan tugas tanpa siswa diberi wawasan secukupnya tentang materi tersebut. Ini bisa jadi terjadi pada semua pelajaran bukan hanya pelajaran fisika saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga guru yang untuk menutupi kemalasannya dan ketidakmampuannya menguasai materi memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi pelajaran atau membuat makalah dengan topik materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan siswa telah membuat rangkuman atau makalah guru menganggap siswa sudah mempelajari materi tersebut dan menganggap siswa sudah mampu menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Wow, hebat sekali ya! (Jadi, ngapain aja tuh guru?).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru yang lainnya, untuk menutupi kemalasannya dan kekurangannya, ada yang memanfaatkan otoritasnya dengan bersikap galak kepada siswa. Ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang diajarkannya sehingga guru akan lebih leluasa mengajarkan materi pelajaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi, sikap ini malah menambah kebencian siswa kepada guru sekaligus juga terhadap pelajarannya. Menurut pengamatan penulis kebanyakan guru yang mengajar fisika dianggap sebagai guru killer karena galak dan memanfaatkan otoritasnya untuk mendapatkan perhatian siswa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah salah satu alasan kenapa pelajaran fisika tidak disukai. Apakah seperti ini sikap guru yang sesungguhnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wajar saja kalau pelajaran fisika dianggap sulit. Lha wong gurunya saja tidak pernah memberikan pelajaran sama sekali dan lebih suka marah-marah ketimbang mengajar. Dari mana siswa mendapat tambahan pengetahuan kalau bukan dari guru? Padahal guru bertanggung jawab untuk mengantarkan siswa memahami pelajaran dan membimbing siswa untuk menerapkan pelajaran yang diajarkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pengalaman penulis sebenarnya banyak cara, metode, dan sarana yang bisa dijadikan bahan dalam mengajarkan materi fisika sehingga dapat menjadi lebih mudah. Sebagai contoh ketika mengajarkan materi termodinamika. Seorang guru dapat menganalogikan hukum termodinamika I dengan krupuk yang sedang digoreng. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Krupuk yang digoreng (diberi panas) akan mengalami perubahan volume (membesar) dan kenaikan suhu. Ini sesuai dengan hukum termodinamika I bahwa Q = "916;U + P."916;V (panas Q mengakibatkan kenaikan suhu (energi dalam) "916;U dan pertambahan volume P."916;V). Bukankah cara ini lebih efektif? Dan banyak lagi contoh yang bisa dipakai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak pantas bagi seorang guru yang membiarkan siswanya tidak mendapat tambahan pengetahuan. Dan, kebanggaan bagi guru yang mampu menanamkan pengetahuan kepada siswanya dan pengetahuan itu bermanfaat bagi kehidupan di masa yang akan datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, kepada guru fisika marilah kita perbaiki sikap dan metode pengajaran yang selama ini kita jalankan dalam mengajarkan fisika. Dengan memperbaiki sikap dan metode pengajaran kita adalah salah satu jalan untuk membuat pelajaran fisika itu lebih disenangi dan mudah bagi siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum Sebagai Pedoman (Kitab Suci)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak salah lagi. Kurikulum adalah salah satu penyebab pelajaran fisika menjadi sangat sulit dan karenanya kurang disukai siswa. Kurikulum fisika yang ada tidak seharusnya diberikan pada tingkatan sekolah menengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena menurut kurikulum ini materi pelajaran yang harus diberikan sangat banyak dan terlalu sulit jika dilihat bahwa jam pelajaran yang tersedia sangat terbatas dan siswa pun tidak hanya belajar fisika. Siswa juga harus belajar matematika, biologi, kimia, agama, ekonomi, sejarah, dan lain-lain. Jadi, sangat tidak bijak apabila siswa dipaksakan (dijejali) untuk memahami semua materi yang ada di kurikulum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Materi yang harus dipelajari oleh siswa tentang fisika begitu banyak dan mendetail yang masih perlu dipertanyakan. Haruskah materi ini diajarkan pada tingkat sekolah menengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan kurikulum pada dasarnya tidak banyak mengubah materi pelajaran fisika. Hanya mengubah susunan atau struktur materi pelajaran. Perubahan kurikulum tidak pernah sama sekali menyentuh hal apakah materi ini layak dan harus diajarkan pada tingkat sekolah menengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelajaran fisika yang selama ini kita pelajari di tingkat sekolah menengah seharusnya dipelajari di tingkat yang lebih tinggi (apa karena ini siswa kita banyak yang menggondol medali emas olimpiade fisika?).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum yang ada selama ini hanya mampu diikuti oleh segelintir siswa saja yang mampu. Sedangkan sebagian besar siswa tidak dapat mengikuti apa yang ada di kurikulum. Seharusnya kurikulum dibuat untuk dapat diikuti oleh semua siswa. Tidak hanya oleh segelintir siswa yang pintar saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pengalaman penulis untuk menjelaskan satu bagian (misalnya hukum termodinamika I) saja dibutuhkan waktu yang cukup lama. Dan belum tentu bisa dipahami oleh semua siswa karena kemampuan masing-masing siswa berbeda-beda. Akibatnya, tidak cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh materi yang ada dalam kurikulum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, karena kurikulum telah dijadikan pedoman dan bahkan seolah-olah bagaikan kitab suci yang wajib digunakan, kekurangan-kekurangan yang ada dalam kurikulum tidak bisa diganggu gugat. Ini menjadi beban tersendiri buat guru dan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pandangan penulis pelajaran fisika seharusnya diarahkan untuk dapat membantu memecahkan masalah yang sering timbul dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran fisika bukan sekedar membahas seluruh aspek dari hukum-hukum fisika secara detil sekaligus menyelesaikan semua perhitungan yang berkaitan dengan hukum tersebut tanpa siswa mengetahui apa manfaat yang nyata dari hukum-hukum tersebut dalam kehidupan sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa dikatakan kurikulum yang ada kurang membumi yang membuat siswa kurang berminat mempelajarinya. Kurikulum yang terlalu padat dan kurang membumi diperparah oleh ketersedian buku sebagai pegangan guru dan siswa dalam pengajaran fisika di sekolah. Ya, harus diakui bahwa buku pelajaran adalah salah satu elemen penting dalam proses pendidikan di sekolah tak terkecuali dalam pelajaran fisika. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di atas telah disebutkan bahwa buku fisika sebagai pengantar memahami pelajaran fisika yang ada tidak representatif. Ini bukan berarti penulisnya yang salah ataupun penerbit yang tidak bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis maupun penerbit merasa mereka telah membuat buku sesuai dengan kurikulum yang terbaru (kurikulumnya aja ngga jelas!). Dan mereka beralasan buku yang tidak sesuai kurikulum (walaupun lebih membumi dan lebih bisa dibaca (ada ngga ya!) tidak akan laku dijual. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku yang sedianya menjadi salah satu elemen penting dalam pendidikan telah terperangkap dalam bisnis semata. Seolah-olah mengabaikan aspek pendidikan. Praktik bisnis ini membuat tidak ada penerbit yang berani membuat buku yang lepas dari pakem dan belenggu kurikulum sehingga buku tersebut bisa lebih membumi dan mudah dipahami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu ganjalan lain berkaitan dengan kurikulum yang membuat pelajaran fisika menjadi terlihat sulit adalah adanya ujian nasional (UN) sebagai standar kelulusan. Pelajaran fisika (atau sains pada umumnya) yang sedianya dapat dieksplorasi menjadi lebih menarik terbentur oleh batasan-batasan standar ujian nasional. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya batasan-batasan ini guru menjadi terbelenggu dan membatasi pengajarannya hanya pada materi yang diprediksi akan keluar dalam UN. Pengajaran fisika yang dapat diarahkan agar lebih menarik digantikan oleh pembahasan soal-soal untuk menghadapi UN.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keindahan ilmu dan penerapan fisika serta merta akan tertutup oleh kekhawatiran bagaimana menyelesaikan soal UN dengan benar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja siswa akan merasa bosan dengan metode pengajaran seperti ini. Tapi, apa boleh buat daripada tidak lulus UN bisa berabe (mau ditaruh di mana muka gue kalo ngga lulus UN!).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan argumen yang telah dipaparkan di atas akankah kita diam saja membiarkan praktik semacam ini berlangsung terus? Penulis yakin apabila pelajaran fisika bisa diarahkan agar lebih membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah untuk memahami pelajaran fisika. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian guru juga lebih mudah untuk mengajarkan pelajaran fisika kepada siswa. Dan, pada saat itu tidak akan ada lagi ungkapan bahwa fisika itu sulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan, karena ilmu fisika merupakan ilmu dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi usaha untuk menjadikan fisika lebih familiar dan akrab buat siswa adalah langkah strategis. Diperlukan usaha yang terpadu dan sungguh-sungguh dalam langkah strategis ini yang meliputi pembenahan guru dan kurikulum.</div>
</span></span><strong><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Bayu Sapta Hari</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><div style="text-align: justify;">
Sukma Jaya Depok</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; font-weight: normal; white-space: pre;">http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/20/082305/991245/471/mengapa-fisika-sulit</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; font-weight: normal; white-space: pre;">20 Agustus 2008</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 48px; font-weight: normal; white-space: pre;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; font-weight: normal; white-space: pre;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sumber Gambar:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 48px; font-weight: normal; white-space: pre;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">http://mset.rst2.edu/portfolios/l/litwinka_k/</span></span></span></div>
</span></span></strong></span>manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-37922201671819188292010-04-04T17:41:00.000-07:002013-03-09T22:16:57.617-08:00Bagaimana Mencintai Fisika ?<div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Oleh: Roniyus MS, S.Si., M.Si.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">(Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Tak Kenal Maka Tak Cinta</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada sebuah pepatah yang terkenal di negeri ini yaitu tak kenal maka tak sayang atau tak kenal maka tak cinta, pepatah ini memberikan informasi kepada kita bahwa kita tidak akan pernah bisa mencintai sesuatu apabila kita tidak pernah mengenal sesuatu tersebut secara baik.</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> Sebagai contoh kita tak akan pernah mencintai seseorang apabila kita tak pernah mengenalnya secara baik sebelumnya, kita tak akan pernah mencintai suatu produk jika kita tak pernah mengenal produk tersebut sebelumnya dengan baik, bahkan kita tak akan pernah bisa mencintai Allah SWT dengan sebenar-benarnya cinta jika kita tak pernah mengenal-Nya dengan baik melalui ciptaan dan firman-firman-Nya. Demikian pula kita hanya bisa mencintai fisika jika kita mampu mengenal secara baik fisika tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apa itu fisika ?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk bisa mencintai fisika maka marilah sekarang kita mencoba mengenal apa sebenarnya fisika itu ? Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat benda mati yang menjadi anggota dari alam semesta ini, mulai dari yang berukuran paling besar sampai yang berukuran paling kecil, mulai dari yang memiliki energi paling kecil sampai yang memiliki energi paling besar. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, sesungguhnya fisika merupakan ilmu yang mendasari pengembangan teknologi yang ada sekarang, bahkan beberapa ilmu dasar lain seperti kimia (KIMIA FISIKA) dan biologi (BIOFISIKA) juga membutuhkan fisika. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, mulai berkembang sebuah cabang ilmu baru dalam fisika yang dikenal dengan EKONOFISIKA, yaitu ilmu fisika yang digunakan dalam bidang ekonomi untuk menganalisa pergerakan pasar, valuta dan lain sebagainya. Di lain pihak fisika membutuhkan matematika sebagai alat untuk menjelaskan fisika itu sendiri secara kuantitatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk apa fisika dipelajari? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan manusia mempelajari fisika adalah untuk mengetahui rahasia-rahasia Sang Pencipta yang tersembunyi di balik fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta. Bukan sekedar hanya mengetahui saja, namun lebih dari itu manusia berkeinginan memanfaatkan fenomena-fenomena alam tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat baginya dan orang lain dalam menjalani kehidupan ini. Jika seseorang mempelajari fisika dengan sebenar-benarnya maka orang tersebut akan sampai pada sebuah pengakuan bahwa Maha Besar Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini penuh dengan rumusan2 rumusan matematis yang sangat kompleks, tidak ada satu pun ciptaan-Nya dalam alam semesta ini</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">yang diciptakan dengan sia-sia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Selain itu, seseorang yang mempelajari fisika dengan sungguh-sungguh dapat memanfaatkan ilmu fisika yang dimilikinya tersebut bukan hanya untuk pengembangan ilmu fisika tetapi juga dapat diaplikasikannya pada bidang-bidang ilmu lain yang terkait seperti teknik dan ilmu-ilmu dasar lainnya. Bahkan seorang lulusan fisika juga dapat bekerja pada bidang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan fisika seperti perbankan. Hal ini sangat dimungkinkan, karena mahasiswa yang studi di FMIPA pada umumnya dan Jurusan Fisika pada khususnya diharapkan memiliki kemampuan berlogika yang baik sehingga setelah selesai dari studinya mereka dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul di sekitarnya yang terkait dengan fisika atau yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan fisika.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengapa fisika penuh dengan rumus-rumus yang sangat rumit?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Fisika dapat disajikan secara kuantitatif (dengan formulasi yang jelas) dan dapat pula disajikan secara kualitatif (tanpa formulasi yang jelas). Jika fisika hanya disajikan secara kualitatif saja maka fenomena alam yang ditemukan oleh manusia tidak dapat dikembangkan lebih lanjut lagi menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat. Contoh : berdasarkan sebuah pengamatan didapatkan bahwa air yang dipanaskan pada akhirnya akan mendidih, sebuah kesimpulan kualitatif menyebutkan bahwa “air mendidih ketika air tersebut memiliki panas yang luar biasa”, jika hasil pengamatan ini tidak dirumuskan secara kuantitatif maka sifat air yang dapat mendidih ini tidak dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah teknologi yang bermanfaat. Tetapi jika fenomena mendidihnya air tersebut dirumuskan secara kuantitatif yaitu “air mendidih pada suhu tertentu yaitu 100oC”, maka fenomena mendidihnya air ini dapat digunakan untuk mendirikan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jadi fisika bukan matematika, matematika adalah bahasa yang digunakan oleh fisika untuk menyajikan fenomena-fenomena alam tersebut secara kuantitatif, namun fisika tidak bisa hidup tanpa kehadiran matematika. Bahkan beberapa aksioma-aksioma yang dibangun dalam matematika ternyata diperkenalkan pertama kali oleh ilmuwan-ilmuwan fisika, misalnya seorang fisikawan terkenal seperti Sir Isaac Newton adalah orang yang pertama kali mengajukan konsep diferensial dalam kalkulus, kemudian dikembangkannya lagi menjadi integral. Kenapa seorang fisikawan bisa menghasilkan konsep-konsep yang sekarang dipakai dalam matematika, hal ini dikarenakan fenomena-fenomena alam yang ada di fisika membutuhkan penjelasan-penjelasan matematis untuk dapat disajikan secara kuantitatif, ketika alat (konsep matematika) untuk menjelaskan fenomena alam tersebut tidak dijumpai maka hal ini mendorong seorang fisikawan untuk merumuskan sendiri konsep matematika tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bagaimana caranya fisika dikembangkan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ketika ilmu fisika dilahirkan, pengembangannya diawali dari penemuan tentang fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta. Dari penemuan-penemuan itu kemudian diteliti proses sebab akibat yang terkandung dalam setiap penemuan tersebut. Setelah diketahui dengan pasti semua proses 3 sebab-akibat yang ada dalam setiap penemuan tersebut, kemudian hasil penelitian dari penemuanpenemuan tersebut dirumuskan secara teoretis. Jika rumusan teoretis tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka rumusan teoretis tersebut dikukuhkan sebagai sebuah hukum alam, sehingga tidak lagi berstatus sebagai sebuah teori saja. Contoh-contoh pengembangan ilmu fisika yang melalui prosesproses tersebut di atas adalah Hukum Newton tentang gerak, Hukum Gravitasi Newton, Hukum Archimedes, Hukum Pascal dan lain sebagainya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dewasa ini pengembangan atau penelitian/riset mengenai fisika tidak harus melalui proses yang telah disebutkan di atas. Riset mengenai fisika dapat dibagi menjadi tiga kelompok riset yaitu riset di bidang fisika teori, fisika komputasi dan fisika eksperimen. Cabang-cabang ilmu fisika seperti fisika material, fisika instrumentasi, geofisika, fisika inti, optika, astrofisika, kosmologi, biofisika dan lain sebagainya dapat dikembangkan dengan tiga metode riset tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk sebuah tema riset fisika teori biasanya diawali dengan tinjauan mengenai kondisi terkini dari penelitian tentang tema tersebut (state of the art). Tetapi dapat juga tidak diawali dengan state of the art dari tema riset tersebut, artinya seorang fisikawan dapat saja melahirkan sebuah teori baru yang sama sekali belum pernah dibahas sebelumnya. Riset di bidang fisika teori ini juga dapat ditujukan untuk melanjutkan riset sebelumnya, untuk mengoreksi penemuan sebelumnya atau untuk menjelaskan tinjauan teoretis dari sebuah fakta eksperimen. Riset seperti ini tidak memerlukan peralatan laboratorium sebagaimana riset di bidang fisika eksperimen yang akan dijelaskan kemudian. Namun riset ini membutuhkan literatur-literatur yang terkait dengan tema riset yang akan dikerjakan. Hasil dari riset jenis ini berupa sebuah teori, teori tersebut tetap berstatus sebagai teori selama belum terbukti kebenarannya secara eksperimen, karena eksperimen merupakan hakim yang akan menentukan apakah sebuah teori benar atau tidak. Walaupun demikian, riset ini sudah dapat dinilai benar jika menggunakan dasar fisika yang sudah baku dan melalui proses-proses perhitungan yang sudah baku juga. Terkadang hasil dari riset ini memerlukan komputer sebagai alat untuk memvisualisasikan atau mensimulasikan hasilnya, dari hasil visualisasi tersebut maka dapat diperkirakan hasil yang akan diperoleh manakala riset ini dibuktikan secara eksperimen. Kendala riset ini terjadi ketika formulasi matematika yang standar tidak dapat diterapkan secara langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga diperlukan modifikasi penggunaan formulasi matematikanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Riset fisika komputasi adalah riset yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam fisika dengan menggunakan metode komputasi atau dikenal juga dengan metode numerik. Riset ini dibutuhkan karena tidak semua permasalahan-permasalahan yang ada dalam fisika dapat diselesaikan secara analitik tetapi hanya dapat diselesaikan secara numerik. Jadi riset ini berbeda dengan riset fisika teori yang hanya menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk proses visualisasi hasilnya, karena riset fisika komputasi ini didahului dengan penggunaan metode-metode numerik di dalamnya. Riset jenis ini selain membutuhkan literatur-literatur yang terkait dengan tema yang akan dikerjakan, juga membutuhkan seperangkat komputer yang memadai untuk kepentingan riset tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kendala riset ini terjadi ketika metode numerik yang sudah ada tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga diperlukan metode numerik baru untuk menyelesaikannya. Riset fisika eksperimen adalah riset yang pelaksanaannya dalam bentuk percobaan langsung di ruang laboratorium atau di laboratorium alam. Riset jenis ini dapat menghasilkan sebuah penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu riset ini juga dapat berupa pembuktian dari sebuah hasil riset fisika teori. Riset jenis ini membutuhkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan riset tersebut, kendala riset ini terletak pada masalah-masalah di seputar peralatan riset tersebut atau kondisi alam yang kurang bersahabat (untuk riset di laboratorium alam).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bagaimana caranya memahami fisika? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebenarnya fisika tidak terlalu sukar untuk dipahami, karena fisika bisa dipahami dengan logika yang baik. Banyak cara untuk memahami fisika. Setidaknya ada dua cara untuk dapat memahami fisika:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">1. Mengamati fenomena-fenomena alam yang terjadi di alam terbuka atau di ruang laboratorium, merumuskan fenomena alam tersebut secara kuantitatif dan akhirnya meramalkan hal-hal yang belum teramati dan terkait dengan fenomena alam tersebut. Misalnya mengamati fenomena pemantulan dan pembiasan cahaya di bidang batas antara air dan udara, mengumpulkan datadatanya lalu merumuskan hubungan antar besaran-besaran yang terkait dalam proses pemantulan dan pembiasan tersebut sehingga didapatkan rumusan yang sama seperti Hukum Snell, kemudian meramalkan kejadian pemantulan dan pembiasan lainnya dengan sudut datang yang berbeda-beda menggunakan rumusan yang sudah dibuat tadi, akhirnya ramalan tersebut dibuktikan lagi secara eksperimen. Cara memahami fisika seperti ini sangat efektif karena langsung berinteraksi dengan obyek fisika itu sendiri. Namun cara ini seperti ini tidak selalu bisa dilakukan untuk semua fenomena alam, karena ada beberapa fenomena alam yang tidak bisa diamati di ruang laboratorium biasa (di sekolah atau di perguruan tinggi karena keterbatasan alat eksperimen) dan tidak bisa diamati pula secara langsung di alam terbuka, misalnya fenomena alam yang terjadi di luar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">angkasa. Untuk fenomena sejenis ini diperlukan cara yang lain, yaitu cara kedua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2. Cara kedua untuk memahami fisika adalah dengan mempelajari fenomena-fenomena alam yang sudah ditulis oleh para fisikawan dalam buku-bukunya. Hendaknya semua penjelasan yang ada di setiap buku-buku fisika tersebut dibaca dan dipahami secara menyeluruh hingga ke akar-akarnya. Kekeliruan yang sering dilakukan oleh para siswa dan mahasiswa dalam mempelajari fisika yaitu mereka hanya menghafal rumus-rumus fisika yang ada dalam buku-buku fisika tersebut, mereka tidak pernah membaca penjelasan-penjelasan (dalam bahasa Indonesia atau Inggris) yang ada dalam buku-buku tersebut. Kalau pun mereka sudah membaca penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh penulis tetapi mereka tidak pernah mencoba memahaminya dengan logika yang benar. Mereka juga tidak pernah mencoba mempelajari dan menjabarkan sendiri rumusan-rumusan matematis yang ada dalam buku-buku tersebut. Hal ini menumbuhkan kesan bagi para siswa atau mahasiswa bahwa fisika hanya berisikan rumus-rumus yang rumit dan harus dihafalkan untuk bisa mendapatkan nilai yang baik. Kekeliruan ini terkadang tidak hanya milik siswa atau mahasiswanya saja, tetapi juga disumbang oleh kekeliruan beberapa orang guru atau dosen yang hanya mengajarkan fisika dalam bentuk rumusan-rumusan final tanpa disertai tafsir dan dasar fisika yang jelas untuk memperoleh rumusan-rumusan tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jika konsep-konsep yang terkandung dalam fisika sudah dapat dipahami secara mendalam dan menyeluruh, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk lebih memantapkan pemahaman tersebut adalah mencoba menyelesaikan berbagai macam permasalahan-permasalahan (soal-soal) yang terkait dengan konsep tersebut. Hal ini penting dilakukan karena kemampuan memahami konsep yang tidak diikuti dengan pengalaman menyelesaikan permasalahan menggunakan konsep tersebut hanya akan melahirkan insan-insan yang tahu teori tetapi tidak tahu cara menyelesaikan sebuah masalah fisika. Sebaliknya, keinginan yang besar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan fisika namun tidak pernah diawali dengan pemahaman konsep fisika yang besar, merupakan sebuah kemustahilan. Jadi pemahaman konsep dan pengalaman menyelesaikan masalah merupakan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan dan harus dilakukan oleh seseorang untuk dapat memahami fisika secara terintegrasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Akhirul Kalam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jika fisika sudah dapat dikenal dan dipahami secara baik, mendalam dan menyeluruh maka pemahaman tersebut akan berlanjut pada kecintaan terhadap fisika. Kecintaan pada fisika akan berdampak pada bertambahnya keyakinan tentang adanya Zat Yang Maha Besar dan Agung yang menciptakan alam semesta beserta isinya ini. Berdampak pula pada munculnya pemikiran untuk mengembangkan fisika tersebut menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat bagi orang banyak, bangsa dan negara, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri terlepas dari ketergantungan teknologi pada negara lain. Sebagai penutup dari makalah ini, marilah kita menyadari bersama bahwa “SCIENCE</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TODAY, TECHNOLOGY TOMORROW”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Sumber :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;">http://blog.unila.ac.id/roniyus/files/2009/10/bagaimana-mencintai-fisika_1.pdf</span></span></div>
</div>
</div>
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-74256647066845104442010-04-04T17:38:00.000-07:002013-03-09T22:17:06.633-08:00Berlibur Bersama Fisika<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJAjsQVVRNwWkooaLDBgiFBl_Ni4Lm3CCbSSJ96-fxbULcbhZa8Ibx3zEf9qNEA7ZXxwm-Q1PyI3uB-lvw6zeaUezzm2sH6sBgB290JUQ_HIjAagRwpKKmpOjAnKR9_vLBchXndGXAYHX/s1600/aas.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456446608398624562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJAjsQVVRNwWkooaLDBgiFBl_Ni4Lm3CCbSSJ96-fxbULcbhZa8Ibx3zEf9qNEA7ZXxwm-Q1PyI3uB-lvw6zeaUezzm2sH6sBgB290JUQ_HIjAagRwpKKmpOjAnKR9_vLBchXndGXAYHX/s200/aas.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 160px; margin: 0 0 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Berlibur merupakan keinginan bagi setiap orang. Terutama jika bermain ke lokasi yang menciptakan berbagai adrenaline yang tinggi, seperti Dunia Fantasi. Ketika kita saksikan masing-masing permainan, ternyata semua permainan di sana menggunakan konsep ilmu fisika. Dan hal demikian dijadikan sebagai laboratorium raksasa untuk mempelajari mata pelajaran fisika. </span></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dimulai dengan Roller Coaster. Kendaraan tanpa mesin dan hanya menggunakan semacam ban berjalan (conveyor belt). Lintasan pertama sengaja dibuat lebih tinggi dari puncak bukit (loop), agar pada lintasan-lintasan berikutnya mendapatkan dorongan dari lintasan yang sebelumnya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Gaya Sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja, tetapi juga pada belokan-belokan tajam yang dibuat sepanjang lintasan. Alangkah baiknya jika anda membiarkan tubuh anda terlempar berlawanan arah lintasan sambil berteriak kencang, jika ke kanan tubuh anda ke kiri atau bahkan sebaliknya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Selain itu, permainan lainnya adalah Swinging Boat atau Kora-kora. Permainan ini sengaja mengutamakan percepatan maksimum, akibat pergerakan Kora-kora bagaikan sebuah bandulan. Pada lintsan terbawah terdapat suatu ban yang mendorong Kora-kora selalu berayun dengan sempurna. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Berbagai permainan lainnya adalah arena The Swing atau Ontang-anting, Bom-bon Car dan lain sebagainya selalu menggunakan konsep fisika. Setelah anda memahami dan mengetahui lebih lanjut, maka perasaan taku ataupun enggan pada fisika akan terkikis dengan sendirinya. Fisika merupakan ilmu yang menyenangkan, terutama jika dipraktekan dalam sebuah laboratorium raksasa seperti Dunia Fantasi, Disney Land ataupun Disney World. (Prof. Yohanes Surya, Ph.D/rmb)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;">Sumber :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;">http://www.mediaindonesia.com/webtorial/pojokfisika/?ar_id=NjE4</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;">7 Juli 2008</span></div>
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-35092839807939601892010-04-04T17:00:00.000-07:002013-03-09T22:17:17.415-08:00Gelombang Elektromagnetik<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"></span><br />
<div class="entry" style="font-family: Verdana; font-size: 1.2em; line-height: 1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden;">
<div class="snap_preview">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Siapakah Cristiano Ronaldo? Atau, siapakah vokalis band Peter Pan? Jika kamu dihadapkan pada pertanyaan semacam itu dapat dipastikan kamu bisa menjawabnya, bukan?</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"> Siapa yang tidak kenal CR7 (sebutan buat Cristiano Ronaldo) atau Ariel Peter Pan? Walaupun kamu tidak pernah bertemu secara langsung dengan keduanya, kamu pasti kenal dengan mereka, ya kan? Kok bisa ya! Walaupun kamu tidak pernah bertemu dengan mereka kamu pasti sering melihat mereka melalui TV, bukan begitu? Sekarang, apa yang membuat kamu bisa menonton TV untuk melihat pertandingan sepak bola yang sedang berlangsung di tempat lain yang sangat jauh? Tahukah kamu prinsip dan konsep apa yang melandasi teknologi dan fenomena ini?</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><a href="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/man_w_mobilephone.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="man_w_mobilephone" class="alignright size-medium wp-image-58" height="240" src="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/man_w_mobilephone.jpg?w=170&h=240" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline; float: right; margin-bottom: 2px; margin-left: 7px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="man_w_mobilephone" width="170" /></a>Saat ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala <strong>induksi magnet</strong>. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai <strong>Hukum Ampere</strong>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_60" style="-webkit-border-bottom-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-bottom-right-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-right-radius: 3px 3px; background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 133px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><a href="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/faraday1.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik" class="size-medium wp-image-60" height="180" src="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/faraday1.jpg?w=123&h=180" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="faraday1" width="123" /></a></span><br />
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik</span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala <strong>induksi elektromagnet</strong>. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum<strong>Faraday-Henry</strong>.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_61" style="-webkit-border-bottom-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-bottom-right-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-right-radius: 3px 3px; background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: right; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 178px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><a href="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/maxwell.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik" class="size-medium wp-image-61" height="210" src="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/maxwell.jpg?w=168&h=210" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="maxwell" width="168" /></a></span><br />
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik</span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama <strong>Hukum Ampere-Maxwell</strong>.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut <strong>gelombang elektromagnetik</strong> karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_62" style="-webkit-border-bottom-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-bottom-right-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-right-radius: 3px 3px; background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 362px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><a href="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/electromagneticwavefigure1.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik" class="size-full wp-image-62" height="200" src="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/electromagneticwavefigure1.jpg?w=352&h=200" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="electromagneticwavefigure1" width="352" /></a></span><br />
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_64" style="-webkit-border-bottom-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-bottom-right-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-left-radius: 3px 3px; -webkit-border-top-right-radius: 3px 3px; background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 186px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><a href="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/hertz_exp_11.gif" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="diagram skematik eksperimen Hertz" class="size-medium wp-image-64" height="180" src="http://aktifisika.files.wordpress.com/2008/11/hertz_exp_11.gif?w=176&h=180" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="hertz_exp_11" width="176" /></a></span><br />
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">diagram skematik eksperimen Hertz</span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.</span><br />
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;">Sumber :</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; line-height: normal; white-space: pre;">http://aktifisika.wordpress.com/category/elektronika/</span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 10px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Lucida Grande'; line-height: normal; white-space: pre;">17 November 2008</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-24108573266395139612010-04-04T16:51:00.000-07:002013-03-09T22:17:26.816-08:00Mengubah Polusi Suara Menjadi Energi dengan Green Noise<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8KQ-DXyCeCThc2Ck6zk-r5dfYr1WpWDIQmcUpuN5Zfq3-IHCSh-2kenO8t2Mpsytb2LKR_KJA1QTO0LV42vcwIm0Gc-ZuOzxYQ801VPM8gtI5ekR4kLAx60z3qaB07FqhHj-7ZXABffB6/s1600/2010.03.80.543.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456435149880614210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8KQ-DXyCeCThc2Ck6zk-r5dfYr1WpWDIQmcUpuN5Zfq3-IHCSh-2kenO8t2Mpsytb2LKR_KJA1QTO0LV42vcwIm0Gc-ZuOzxYQ801VPM8gtI5ekR4kLAx60z3qaB07FqhHj-7ZXABffB6/s200/2010.03.80.543.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 200px; margin: 0 0 10px 10px; width: 197px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">Pernah terpikir untuk mengubah polusi suara menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat? Jika iya, maka kemungkinan Anda juga bisa menghasilkan suatu konsep yang telah dibuat oleh Hung-Uei Jou, sang desainer dan diberi nama Green Noise, jika Anda berusaha keras.</span></span></span></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; color: #330033; font-family: arial; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">Green Noise adalah perangkat yang bekerja menangkap dan mengubah energi suara menjadi listrik. Bentuknya mirip dengan loudspeaker dengan tujuan memperkuat elemen-elemen yang ada didalamnya. Sebuah tripod digunakan sebagai pengyangga untuk mempermudah perawatan.</span></span></span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah dimanakah lokasi yang mempunyai tingkat kebisingan yang tinggi? Tidak lain bandara adalah jawabannya. Green Noise memang direncanakan untuk diaplikasikan pada landasan pacu bandar udara, listrik yang dihasilkan oleh Green Noise akan digunakan oleh perangkat tersebut untuk menyalakan lampu yang terdapat pada masing-masing perangkat.</span></span></span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">Jika konsep ini bisa dibawa ke dalam skala prototip, maka tentunya hal tersebut menjadi sangat bermanfaat bagi bandara di seluruh dunia. Hanya saja hingga tulisan ini diturunkan, spesifikasi teknis Green Noise belum diungkapkan oleh sang desainer. (</span></span></span><em><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">planethijau.com/ humasristek</span></span></span></em><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;">)</span></span></span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033; font-family: arial;"><br /></span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033; font-family: arial;">Sumber :</span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; border-collapse: separate; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;">http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=5558, dalam :</span></span></div>
<div style="display: block; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: tahoma; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; border-collapse: separate; font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;">http://tf.ugm.ac.id/</span></span></div>
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-30552792386432578272010-04-04T16:16:00.000-07:002013-03-09T22:17:46.200-08:00Lahirnya Tokoh Fisika Klasik<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"></span><br />
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Rinizah</span></span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">SIAPA yang tak kenal Isaac Newton FRS? Dialah ilmuwan Inggris yang paling dikenal setiap pelajar dari sekolah dasar hingga menengah di seluruh dunia. Tahukah Anda, Sir Isaac Newton FRS dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643.</span></span></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Dia meninggal 31 Maret 1727 dalam usia 84 tahun. Dia seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya "Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica" yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Dalam bidang mekanika, catat Wikipedia, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.</span></span></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sumber</span></span></span></u><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> : </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><a href="http://www.beritamusi.com/" onmouseover="window.status='ke situs ini';return true" style="text-decoration: none;" target="_top"></a></span></span></span></i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><i><a href="http://www.beritamusi.com/" onmouseover="window.status='ke situs ini';return true" style="text-decoration: none;" target="_top"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Berita Musi, 4 Januari 2010</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">, dalam :</span></span></span></i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; white-space: pre;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">http://www.fisikanet.lipi.go.id/</span></span></span></span></span></span><br />
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-6539391463441021322010-04-04T16:14:00.000-07:002013-03-09T22:18:02.973-08:00Plasma sebagai Zat Fase Keempat<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"></span><br />
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Amien Nugroho</span></span></span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Plasma sifatnya berbeda menurut komposisi partikel-partikel bermuatannya, sehingga plasma seringkali dipandang sebagai fase ke empat dari zat. Fase zat klasik yang sudah kita kenal adalah fase gas, cair, dan padat. Jadi, yang keempat adalah fase plasma.</span></span></span></span></div>
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></span></span><br />
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Plasma dapat terjadi secara alamiah, terutama dalam ruang angkasa. Zat-zat yang terdapat di perut bintang (matahari) dan ruang antarbintang, selalu dalam keadaan fase plasma. Lapisan-lapisan bagian dari angkasa planet juga sering berujud plasma. Sebagai contoh, ionosfer juga merupakan lapisan plasma di angkasa bumi kita. Ionosfer biasanya dibagi menjadi dua lapisan.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Lapisan bawah disebut lapisan E (terkadang juga dikenal sebagai lapisan Kennelly-Heaviside) yang terbentang antara 80 sampai 113 kilometer di atas permukaan Bumi. Lapisan ini memantulkan gelombang radio frekuensi rendah. Lapisan yang lebih tinggi disebut lapisan F (sering pula disebut lapisan Appleton), memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi. Lapisan ini masih dibagi lagi menjadi lapisan F1, terbentang 180 km di atas Bumi, dan lapisan F2 yang dimulai di ketinggian 300 km di atas permukaan bumi. Lapisan F berkembang pada malam hari. Itulah sebabnya, pada malam hari gelombang radio lebih kuat dipantulkan daripada waktu siang. Lapisan teratas termosfer juga digolongkan ke dalam plasma. Lapisan ini diperkirakan terbentang antara 85 sampai 1.000 km. Lapisan ini juga dikenal sebagai lapisan ionosfer batas-batas ionosfer bervariasi sesuai dengan aktivitas matahari.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Lapisan terbawah termosfer yang diperkirakan terbentang antara 130 sampai 180 km, sangat sulit untuk dieksplorasi. Satelit tidak bisa mengorbit di wilayah ini, karena akan terjatuh dengan cepat dan terbakar akibat gesekan dengan atmosfer. Balon tidak dapat mencapai ketinggian ini, bahkan roket harus bergerak dengan kecepatan tinggi untuk dapat melewati lapisan ini.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Plasma alam yang lainnya adalah apa yang dinamakan dengan sabuk Van Allen yang melingkari bumi dan badai matahari (solar storm) yang terus menyebar keluar dari matahari memasuki daerah sistem matahari. Cahaya kilat merupakan salah satu dari sekian contoh plasma alam yang sering kita lihat ketika musim penghujan.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Plasma dapat juga dibuat oleh manusia, terutama di dalam laboratorium fisika plasma, seperti Lawrence Livermore Laboratory dan Tokamark Laboratory (milik Rusia). Yang paling penting dari laboratorium tersebut adalah bagaimana cara mengurung plasma untuk menghasilkan tenaga listrik berdasarkan reaksi fusi nuklir (penggabungan inti-inti atom) yang terkawal, walaupun sampai sekarang belum berhasil 100Namun, plasma buatan manusia dapat digunakan untuk keperluan sehari-ahri. Gas-gas yang ’’diionkan’’ sering digunakan dalam lampu flouresensi, lampu merkuri, neon, dan sejumlah tabung hampa merupakan suatu plasma.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sejarah Penemuan Fisika plasma dikembangkan berdasarkan pengkajian pelepas muatan dalam gas, suatu bidang yang berkembang dengan pesatnya pada akhir abad ke-20. Pada tahun 1920, fisikawan Amerika Serikat Irving Langmuir menemukan sains fisika plasma modern dan yang permulaan sekali menggunakan istilah ’’plasma’’ untuk menyebut gas-gas yang terionisasi.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Pada 1939, fisikawan dari Universitas Cambridge Edward V Appleton menemukan ionosfer yang membuktikan gelombang elektromagnetik di dalam plasma. Fisikawan Swedia Hannes Alven yang merintis bidang fisika plasma menulis artikel di majalah Science berjudul ’’For a Riview on Electrodynamic Cosmology’’ yang menyebabkan ia mendapat penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1970, untuk karyanya tentang sifat-sifat dasar plasma.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Usaha yang intensif pemakaian tenaga nuklir untuk fisika plasma dimulai sekitar tahun 1950-an, pada saat penelitian reaksi-reaksi termonuklir yang terkawal, yang dimulai hampir serentak di AS, Inggris, Rusia, dan Jerman. Plasma Alami Kilat atau petir merupakan salah satu contoh yang tepat mengenai kejadian di alam yang ada kaitannya dengan plasma. Kilat ialah pelepasan muatan listrik yang sangat kuat antarawan-awan yang bermuatan listrik atau antarawan bermuatan dengan bumi. Suatu kilat petir akan memanaskan lintasannya dan meninggalkan daerah yang dilaluinya terionisasi dan terjadilah plasma.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Satu satu contoh lagi, aurora borialis (cahaya kutup utara). Aurora akan terjadi bila elektron-elektron kuat di bagian bawah dan ke lapisan atmosfer yang lebih padat, kemudian menghasilkan pelepasan muatan listrik serta menimbulkan cahaya. Gas yang diionkan dalam pelepasan muatan aurora itu merupakan plasma.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Bagian sebelah dalam dan atmosfer matahari (bintang), dari plasma yang terbentuk sebagai hasil suhu yang sangat tinggi yang dibangkitkan di perut bintang atau matahari. Atmosfer sebelah luar matahari, korona matahari, berupa plasma tipis yang mempunyai kerapatan elektron sekitar 1013 elektron/m3 pada suhu 1.000.000 Kelvin. Zat yang datang dari korona akan mengalir keluar secara kontinyu melewati planet-planet. Arus zat tersebut yang dinamakan badai matahari (solar storm), akan berinteraksi dengan daerah sebelah luar atmosfer bumi dan medan-medan magnetnya. Juga arus badai matahari akan menyebabkan ekor komet berarah menjauhi matahari.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Beberapa perilaku bintang meledak (supernova) dan bintang-bintang neutron atau black hole (lubang hitam), neutron dapat diinterpretasikan medan elektromagnet dengan plasma. Sebagai contoh ialah pulsa radiasi yang teratur dikeluarkan oleh sumber pulsar, yang pada umumnya dipandang sebagai neutron.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Ruang antar bintang (interstellar cloud) ini juga diisi dengan bagian-bagian gas yang terionisasi yang dapat digambarkan sebagai plasma., Ia mempunyai rapat elektron sekitar 106 elektron/m3 dan suhunya berkisar antara 10 ñ 100 Kelvin. Kenyataan umumnya, alam semesta ini berada dalam keadaan fase plasma banyak dikembangkan dan diteliti para ahli astrofisika.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Gelombang Gelombang elektromagnet dapat dikatakan merambat dalam plasma, jika frekuensi gelombang itu lebih tinggi ketimbang frekuensi batas yang disebut frekuensi plasma (fp). Sebaliknya, gelombang elektromagnet akan dipantulkan oleh plasma jika frekuensi plasma (fg) lebih tinggi ketimbang frekuensi gelombang itu.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Syarat untuk rambatan dapat dituliskan sebagai (fg fp) dan syarat untuk pantulan (fg>fp), bergantung pada kerapatan elektron di dalam plasma. Semakin tinggi rapat elektron, semakin tinggi pula frekuensi plasmanya. Ini penting untuk komunikasi radio gelombang mikro ( 5 ñ 40 MHz), termasuk beberapa frekuensi plasma ionosfer selama siang hari lebih tinggi ketimbang malam hari. Akibatnya, frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi (panjang gelombang lebih pendek) akan dipantulkan oleh ionosfer selama siang hari dan berarti dapat digunakan untuk komunikasi radio siang.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Satu-satunya cara yang dapat ditempuh para fisikawan untuk dapat menghasilkan plasma di dalam alam atau laboratorium ialah dengan pemanasan tinggi gas biasa yang dilakukan secara intensif. Setelah pemanasan tinggi gas dimulai, maka tenaga molekul-molekul untuk melakukan tumbukan menjadi besar, sehingga dapat memecahkan molekul menjadi atom-atom. Dengan menaikkan suhu lebih lanjut, tumbukan antaratom-atom akan menghasilkan banyak elektron dan ion-ion. Dan, pada suhu tertentu di mana jumlah ion-ion dan elektron-elektron menjadi lebih besar lagi, terbentuklah plasma, Kenaikan suhu selanjutnya akan menghasilkan ionisasi yang paling sempurna.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Tenaga paling banyak yang diperlukan untuk mengionkan molekul dan atom sekitar 10 elektron volt yang ada hubungannya dengan suhu sekitar 100.000 Kelvin. Suhu plasma seringkali dinyatakan dalam elektron volt (eV), di mana 1 eV sama dengan 11.600 Kelvin. Di dalam laboratorium, metode yang paling umum untuk dapat menghasilkan plasma ialah dengan melewatkan elektron-elektron bertenaga tinggi melalui suatu gas. Elektron-elektron ini mengionakan atom-atom netral gas tersebut, yang akan menghasilkan plasma. Elektron-elektron bertenaga tinggi juga menghasilkan suhu yang teramat tinggi. Oleh sebab itu dapat mempertahankan konsentrasi tinggi ion-ion dan elektron-elektron membentuk plasma tersebut. Plasma laboratorium mempunyai rapat elektron dari 1016 sampai 1024 elektron/m3 dan suhunya berkisar 100.000 - 10.000.000 K.</span></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Kebanyakan riset fisika plasma sekarang ini merupakan bagian dari upaya manusia untuk mendapatkan energi besar dari penggabungan inti atom atau fusi isotop-isotop berat hidrogen. Reaksi fusi ini memerlukan pembatasan plasma pada suhu paling sedikit 10.000.000 K. Teknik pembatasan plasma pada umumnya harus menggunakan medan magnet yang bekerja sebagai wadah atau botol magnetis. Akan tetapi, penggunaan medan magnet akan membuat plasma menjadi lebih sukar untuk dianalisis dan dikawal.</span></span></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sumber</span></span></span></u><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> : </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><a href="http://suaramerdeka.com/" onmouseover="window.status='ke situs ini';return true" style="text-decoration: none;" target="_top"></a></span></span></span></i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><i><a href="http://suaramerdeka.com/" onmouseover="window.status='ke situs ini';return true" style="text-decoration: none;" target="_top"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Suara Merdeka, 22 Februari 2010</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">, dalam :</span></span></span></i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: helvetica; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; white-space: pre;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">http://www.fisikanet.lipi.go.id/</span></span></span></span></span></span><br />
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1036213522780580729.post-42188966632391900002010-04-04T15:59:00.000-07:002013-03-09T22:18:13.174-08:00Fisika<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.</span></span></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span><br />
<h2 style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 150%; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="mw-headline" id="Sekilas_tentang_riset_Fisika"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sekilas tentang riset Fisika</span></span></span></h2>
<h3 style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 132%; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="mw-headline" id="Fisika_teoretis_dan_eksperimental"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Fisika teoretis dan eksperimental</span></span></span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Teori"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">teori</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Percobaan" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Percobaan"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">eksperimen</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika_teoretis" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Fisika teoretis"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">fisika teoretis</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> atau </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fisika_eksperimental&action=edit&redlink=1" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Fisika eksperimental (halaman belum tersedia)"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">fisika eksperimental</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses.</span></span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori-M" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Teori-M"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">teori-M</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.</span></span></div>
<h3 style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 132%; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="mw-headline" id="Teori_fisika_utama"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Teori fisika utama</span></span></span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_klasik" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Mekanika klasik"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">mekanika klasik</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_cahaya" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Kecepatan cahaya"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">kecepatan cahaya</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_chaos" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Teori chaos"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">teori chaos</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"> ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton" style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: initial; background-image: none; background-repeat: initial; text-decoration: none;" title="Isaac Newton"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Isaac Newton</span></a><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">Sumber :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande'; font-size: 12px; white-space: pre;"><span class="Apple-style-span" style="color: #330033;">http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika</span></span></span></div>
manajemen bloghttp://www.blogger.com/profile/07349737275661715649noreply@blogger.com0